Selasa, 31 Juli 2012

Senja di Yogyakarta

langit semburat jingga hiasi deretan hiruk pikuk suasana jiwa yang lalang mencari kedamaian. lelah raga ukir segala peristiwa kan menjadi sejarah bila satu masa yang baru tiba pada peraduannya. lampu-lampu kota kian ramaikan suasana yang semakin baurkan gundah hati merana. sinarnya tak secerah mentari, namun mampu tunjukkan secerca harapan diantara tumpukan agenda-agenda yang merapat keleluasaan dalam menikmati waktu yang bergulir mesra.
sepanjang jalan penuh sesak para pengadu nasib menjajakan kenikmatan, diiringi alunan musik musisi jalanan yang hentakkan penghujung lelah. deru mesin beradu dengan pijakan langkah tapak kuda diantara derikan jangkrik mulai lirih terdengar dari kejauhan sana. udara dingin menyelimuti malam yang semakin kelam saja. karya anak bangsa menghiasi setiap sudut kota pikat mata yang haus akan keindahan diantara hiruk pikuk seiring suara gemuruh mesin beradu.
jalanan kota sedikit lengang, tak sepadat ibu kota yang kejam, tapi jalanan ini, yaaa... sepanjang jalan ini, ku bergumam, bahkan ku berkhayal akan hadirmu menemaniku berjejak hampa. menghitung setiap bintang-bintang yang bertaburan di angkasa, andai saja ku mampu memetiknya sebagai kawan ketika waktu untuk menanti tiba menghampiri setiap detikan waktu yang terus berdetak tanpa jeda, tanpa suara, tanpa peringatan.
kota tua ini, memberikan sejuta kenangan, mengukir sejarah hidup dengan kepingan masa lalu jadikan imaji dikala rindu menjelma.setiap jengkalnya memiliki kisah. tak urung senja habiskan jingga langit fantasi, berganti cahaya rembulan dengan lekukan senyum sang sabit. aahhh .. kota ini selalu saja menyimpan kerinduan, dan juga harapan yang melebur diantara angan-angan senja. hidangan-hidangan disajikan manis dengan secangkir kopi hangat sederet dengan bising mesin kereta beradu dengan palang pembatas jalan.
hati selalu menuju, walau jauh tak berbatas jarak. tak lekang dalam ingatan, sebuah tugu yang berdiri gagah lurus sejajar dengan laut selatan, Kediaman Raja atau yang sering disebut Keraton, dan juga Gunung Merapi. walau kepanikan sempat menghantui selama beberapa kali, namun tak satupun mampu menggantikan kerinduan yang menggebu, laksana bintang yang selalu merindukan hadirnya purnama.Itulah Yogyakarta, menyajikan kenangan yang tak terlupakan dari setiap sudut kota yang semakin menua seiring berlarinya waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar