Kamis, 02 Agustus 2012

Tequila


Kemesraan ini lebur dalam ruang lumatkan jarak diantara hati yang mengadu. Lekat mata berbicara kala bibir hanya mampu bergumam pilu seiring raga merebah nyaman. Lentik jari belai sayu rona pesona paras dalam harap, berbisik kalimat penggunjang asa, tak lekang dari masa yang terus bergulir. Erat tangan melingkar dan mengikat raga yang lelah akan sebuah pengakuan ilahi, bertatap harap dalam mesra detikan jarum jam lirih bernyanyi. Leburkan janji-janji yang kan teringkari pada satu kumandang alam berbalut nyata.
Pejamkan sejenak kelopak mata yang lelah berkata dalam kalimat-kalimat ilusi, berselimut riang tak bertepi. Dan ketika jarak tak lagi membelah, senyuman itu ciptakan kenikmatannya dalam sentuhan dan gerakan yang membungkam bibir dalam pikatan hangat kecupan mentari. Tangan-tangan lincah menari di udara yang semakin kalut akan suasana cipta kisah remaja gejolak cinta. Erangan mesra bergema dalam ruang penuh sesak dengan peluh yang satu demi satu tetesnya bertaburan basuh raga yang kian tenggelam dalam kenikmatan.
“I love you” terucap disela-sela gemulai jiwa bergejolak romantika, menaburkan kemesraan disetiap tetes darah yang menjalar dalam arteri. Suasana ini memabukkan jiwa terpanah asmara, erat genggam kemesraan yang tak kan beranjak sebelum tiba untuk berhenti. Eksotis mentari menyapa melalui celah tirai menutup tak mengusik sedikitpun indah rangkulan ruang yang semakin membara dalam kehangatan. Bibir kecup mesra kelopak mawar yang terus bersemi diantara bunga-bunga kian layu termakan kenangan. Waktu yang bergulir bawakan erotis bergeming. Menggema desahan pecahkan sunyi merekah senja. Tak pantas waktu mengusik ketenangan sejak awal pintu tertutup rapat dan menapak setiap helai nafas yang terus berhembus.
Lukiskan kisah muda dalam album kenangan yang kelak kan terbuka oleh jiwa-jiwa bermabuk tequila diantara rasa yang bergeming dan membara berpadu romansa harum mawar mewangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar