Rabu, 04 Juli 2012

yang Mengeja dan Bergumam



mentari begitu saja masuk ke ruang hampa dimana terbaring jiwa yang lelap ,, yang lelah akan pencarian .. mengendap di celah-celah kelambu .. seketika mata terperangkap dan terjaga .. menyekap kenikmatan menjadi sebuah kepahitan yang wajib dilalui .. segala peristiwa yang ada menjadikan satu ikatan kisah yang tak terceraikan oleh apapun juga .. seperti tawa yang menyeruak ketika waktu bersahabat dengan sepi .. sejenak ,, hanya sejenak ,, namun begitu nikmat .. tak lekang mata bertatap dan tawa membahana untuk satu alasan ,, yaitu sunyi .. seketika itu juga hati mendamba ,, namun tak jua berbalas .. menatap gambaran hati merana terpampang potret wajah yang menjadi rindu dan racun yang mencoba membunuh jiwa secara perlahan .. mentari yang terlalu terik ini tak sebersahabat purnama ,, kenikmatannya penuh luka dan keacuhan tatap .. yaa ,, inilah nyata yang tak bersahabat dengan mimpi indah semalam .. mengkombinasikan luka ,, harap ,, dan kekosongan .. aaahhhh .. nikmatanya tak seberapa ,, berbanding terbalik dengan malam walau berteman sepi .. 

disini ,, masih menatap mentari dengan pandangan kosong ,, berharap hujan turun membasahi kerinduan ,, karena Tuhan ada di dalam hujan .. dibalik kaca jendela tak bertuan ,, jemari terus mengeja kerinduan ,, bibir bergumam menyerukan nama ,, dan mata meratap pilu .. "but i hope most of all that you understand, that even though i will never meet you, laugh with you, cry with you, or kiss you, I LOVE YOU! with all my heart I LOVE YOU" menjadi kutipan layaknya bibir tak lagi mampu berbicara mengungkapkan apa yang berada dan merajam seperti racun .. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar