Selasa, 31 Juli 2012

Senja di Yogyakarta

langit semburat jingga hiasi deretan hiruk pikuk suasana jiwa yang lalang mencari kedamaian. lelah raga ukir segala peristiwa kan menjadi sejarah bila satu masa yang baru tiba pada peraduannya. lampu-lampu kota kian ramaikan suasana yang semakin baurkan gundah hati merana. sinarnya tak secerah mentari, namun mampu tunjukkan secerca harapan diantara tumpukan agenda-agenda yang merapat keleluasaan dalam menikmati waktu yang bergulir mesra.
sepanjang jalan penuh sesak para pengadu nasib menjajakan kenikmatan, diiringi alunan musik musisi jalanan yang hentakkan penghujung lelah. deru mesin beradu dengan pijakan langkah tapak kuda diantara derikan jangkrik mulai lirih terdengar dari kejauhan sana. udara dingin menyelimuti malam yang semakin kelam saja. karya anak bangsa menghiasi setiap sudut kota pikat mata yang haus akan keindahan diantara hiruk pikuk seiring suara gemuruh mesin beradu.
jalanan kota sedikit lengang, tak sepadat ibu kota yang kejam, tapi jalanan ini, yaaa... sepanjang jalan ini, ku bergumam, bahkan ku berkhayal akan hadirmu menemaniku berjejak hampa. menghitung setiap bintang-bintang yang bertaburan di angkasa, andai saja ku mampu memetiknya sebagai kawan ketika waktu untuk menanti tiba menghampiri setiap detikan waktu yang terus berdetak tanpa jeda, tanpa suara, tanpa peringatan.
kota tua ini, memberikan sejuta kenangan, mengukir sejarah hidup dengan kepingan masa lalu jadikan imaji dikala rindu menjelma.setiap jengkalnya memiliki kisah. tak urung senja habiskan jingga langit fantasi, berganti cahaya rembulan dengan lekukan senyum sang sabit. aahhh .. kota ini selalu saja menyimpan kerinduan, dan juga harapan yang melebur diantara angan-angan senja. hidangan-hidangan disajikan manis dengan secangkir kopi hangat sederet dengan bising mesin kereta beradu dengan palang pembatas jalan.
hati selalu menuju, walau jauh tak berbatas jarak. tak lekang dalam ingatan, sebuah tugu yang berdiri gagah lurus sejajar dengan laut selatan, Kediaman Raja atau yang sering disebut Keraton, dan juga Gunung Merapi. walau kepanikan sempat menghantui selama beberapa kali, namun tak satupun mampu menggantikan kerinduan yang menggebu, laksana bintang yang selalu merindukan hadirnya purnama.Itulah Yogyakarta, menyajikan kenangan yang tak terlupakan dari setiap sudut kota yang semakin menua seiring berlarinya waktu.

Dan yang Tersisa Kini


 suatu hari akan kutuliskan kepadamu
guratan-guratan merah pada dinding-dinding
kenangan yang penuh dengan warna pelangi.
akan kueja satu persatu pecahan kereta upik abu
yang terekat bersama mimpi berwarna ungu.
akan kutulis juga kepadamu sepatu kaca yang retak
dengan buah labu yang koyak.
...
suatu hari akan kutulis kepadamu lubang hitam
dalam hatiku dengan setitik warna putih kehadiranmu.

Malamku


yang kupikir aku tahu hatimu padanya
yang tak kutahu akan hadirku dalam mimpimu
yang tak kutahu turbulensi yang terjadi di antara kalian
yang aku tahu hatiku berpusat padamu
dan semoga yang terbaiklah yang terjadi
pada hatimu, hatiku, dan hatinya

Aku ingin menjadi pagimu
Merangkul mentari dengan embun sahaja menggores hari
Aku ingin menjadi siangmu
Mengobar sinar surya dengan hangatnya sepoi angin menari
Meneteskan peluh keringat, meranggas kibaran semangat
Aku ingin menjadi soremu
Menelan bulat matahari senja, memerahkan semesta


Senin, 30 Juli 2012

JAHANAM!!!!!!!!


Menyusuri waktu yang tak memiliki tepian tanpa batasan meniti hingga ajal menjelang. Menyaksikan segala peristiwa nyata terjadi melalui pupil-pupil mata yang kian muak dengan segala keangkuhan para jahanam penindas dengan murka akgkara. Layaknya iblis membabi buta segala tragedi, segala yang ada, siasat licik rampas kepuasan lain yang notabene bukan menjadi miliknya. Nurani dibutakan oleh ego meraja dalam logika menyekap melaikat surga berkata. Mengindahkan segala laknat dunia berkata. Memaksanya yang seharusnya tak ada menjadi ada dengan segala keindahan yang sesungguhnya kelam adanya. Semu impian yang terampas angkara murka para jahanam yang nyata dalam dunia yang semakin memuakkan, hanya mampu berbatas imaji senja yang terus saja membelai kenikmatan.
Penjilat selalu berdatangan silih berganti, bermabuk anggur gemerlap emas dan berlian dunia. Nyata yang ada tak lagi diindahkan dengan bisikan malaikat surga yang sesungguhnya menggema dalam batin mengerang. Logika terpaku pada satu keindahan dunia yang suatu saat nanti akan habis dimakan masa. Dan keindahan itu bukan milik dari bawahan, namun atasan dengan kuasa, tanpa kunjung puas dengan apa yang ada dalam kantong-kantong kenikmatan.
Disini potret ironi hidup bergejolak diantara hinanya. Disaksikan milyaran umat yang berserah kepadaNya kala hidup tak mengindahkan harap pada satu titik penghabisan. Dengan segala yang tlah terampas mencoba tuk bertahan hidup tanpa rengkuhan para pemilik kursi-kursi mewah dan gedung-gedung sajikan kenyamanan dengan gelimpangan bengis tak bertepi, hanya ada kemunafikan dari wajah-wajah yang bersuara malaikat, dan yang nantinya berujung pada kenikmatan pribadi. Percuma saja mendengar dan memilih, bila rintihan hati bersekat tembok baja tebal tak tertaklukan oleh apapun.
Seperti bermain api diantara sejuknya nafas-nafas yang rindu terhadap apa yang seharusnya menjadi miliknya. Mereka tiada peduli dengan tangan-tangan yang menengadah diantara hirukpikuknya kemurkaan para penguasa kenikmatan dunia. Dikala yang lain hanya bernikmat nasi aking, para kumpulan jahanam bernikmat nasi import. Dan hanya mampu mengelus dada melihat yang terjadi yang kan menjadi tragedi memilukan. Semoga saja ada setitik cahaya diantara gelap yang terlalu pekat dan membutakan.

Goresan Tak Terhiraukan


Perjalanan ini tak kunjung menemui penghujung dari semua peristiwa singgah diantara peluh yang berjatuhan. Tak seindah mimpi dalam larutnya malam menjelma, luruhkan letih meraja dalam raga yang kian melemah. Rasa-rasanya asa tak pernah berijin sejenak saja lepas segala pengacau. Pengacau yang bercerita mengenai binalnya masa mengusik batin. Satu yang selalu menghampiri dan mengusik segala yang ada, satu masa yang menjadi ingatan lalulalang misteri nafas yang terus berhembus halus. Some say Hello then some say Goodbye dalam satu waktu yang tak mampu menentukan jalan menuju kebersamaan yang ciptakan kenyamanan abadi. Dimana letak keindahan itu? Keindahan yang entah dimana mampu ku temukan diantara ketidakmungkinan yang terus saja menjadi pengusik kesetiaan malam. Nyanyian malam selalu menghentak asa membayang paksa segala imaji yang bermula dari sebuah senyuman yang pernah menjadi kawan dalam sepi. Suara ini, samar melukiskan sendu wajahmu mengharu biru beriring tanya yang kian menjadi musuh dalam selimut hati. Akankah satu waktu kan bawa semua pinta dalam nyata yang tentu singgah?
Nyata gabungkan pinta dan mimpi dalam satu waktu yang bersamaan. Hanya saja tak semudah dugaan yang ada. Kala mimpi meraja pada asa yang berimaji dalam satu senyum yang kian sirna seiring angin menghempas butiran debu menuju tak tentu arah. Hilang dari genggaman yang mencoba tuk erat meregkuh. Sudahkah waktu enggan memberikan pinta sederhana di balik nada biru yang semakin lirih terdengar? Mencoba bergelut dengan nyata yang kian tak bersahabat, merebut kembali keindahan yang pernah berada digenggaman jemari lentik yang selalu mengeja nama yang kini hilang bersama waktu.
Meyakinkan diri yang hilang harap, tak tentu arah. Jadikan sebagai symphony kehidupan yang semakin kejam merajam perih yang menganga setengah kering. Dalam ingatan terukir kenyamanan yang hilang, terusik janji-janji yang terus saja teringkari. Dan bila dalam satu titik dapat terlihat kembali cahaya lentera malam kembali dalam genggaman, satu harap tuk rengkuh kenikmatan yang tercipta, dan tak ingin hilang arah dalam satu tujuan.
Lupakan !! ini hanyalah goresan yang tak terhiraukan dalam satu pikiran yang terus saja membayang dalam haru.

Sabtu, 28 Juli 2012

Melodi

menatap mentari bersama sunyi yang terus membelai sukma yang kian merapuh. tak bermandikan harap akan keindahan sinar surya. mengalun lirih dari sudut kamar serangkaian syair senada dengan bunyi-bunyian yang menggema di daun telinga yang hanya mendengar angin berbisik selama sunyi masih berteman. sejauh mata memandang hanya ada kekosongan dalam ruang yang makin menyempit ini. mengeja setiap syair yang mengalun berbisik lembut, bergumam menikmati setiap rangkaiannya menjadi satu kesatuan yang memikat. yang mengalun perlahan mengikis sepi kala hati tak bersahabat riang.

Kisah 11 Mei 2011


Kala itu sunyi menyapa kelam hari yang semakin larut. Jalanan kota menemani hati yang sepi menuju istana tuk memeluk imaji. Raga yang lelah masih saja dalam perjalanan yang memakan banyak detikan tuk tiba, pada nyamannya surga kecil. Bersama alunan nada-nada yang indah, ku bernyanyi lirih sambil ku kendalikan mesin yang terus saja bergemuruh tuk membawaku pada sebuah tempat yang seharusnya aku berada pada waktu itu. Menikmati setiap angin yang membelai wajah layu, sejenak asa terbayang rindu yang terbawa angin pergi terpisah jarak dan ku rasa teramat jauh, walau dapat terengkuh. Melukiskan kisah disaat tangan mampu memeluk dalam erat melingar, melepas segala penat rindu menghantam jiwa dan asa. Terasa indah walau sunyi masih saja menyelimuti jiwa yang meringkuk pada dinginnya udara pinggir kota.
 Waktu yang terus berdetak membawaku pada penghujung perjalanan menuntut kematian. Seketika ku beradu kecepatan yang hampir mematahkan nadi-nadiku berdenyut. Harta terampas oleh pelaku kriminal yang berkeliaran mencari mangsa layaknya binatang buas yang haus akan darah segar. Hidup memaksa nurani tuk membabi buta, tak pandang bulu. Mesin melaju dengan kecepatan diatas rata-rata, jauh di atas kecepatan normal. Sekencang-kencang bibir ini berteriak meminta pertolongan, namun tak satu pun datang menghampiri, sekuat tenaga ku terus melaju, hingga pada akhirnya dalam hitungan jengkal dan semua teraih, namun apa daya bila dewi fortuna tidak berada di pihakku. Mesin seketika tak tekendali, melemparku jatuh ke jalanan yang dipenuhi krikil tajam dan serpihan kaca bekas tragedi sebelumnya, terseret sejauh mata tak mampu menjangkau, berlumuran cairan merah kental dan segar, mata tak lagi mampu terjaga, terpejam dan seperti ku tak lagi mampu bertahan.
Tak satu pun mengenali raga yang tergeletak lunglai yang tak lagi mampu berucap dengan kesadaran. Berada dalam sisa-sisa nafas yang terus saja terengah menahan kehidupan agar terus bersama. tak satupun tanda pengenal tertinggal dalam kantong-kantong harapan. Tak stupun rangkaian nomor mampu ku ingat dalam memori yang tlah terpenuhi oleh hiruk pikuk kematian, namun malaikat dari mana mampu menyelamatkan diantara ketidakmungkinan. Mata yang tak mampu terbelalak, setengah membuka memandang sekitar yang ku rasa seperti surga. Menyaksikan kekosongan dengan raga yang terasa berat dan perih merajam. Hanya terdengar suara-suara yang menyerukan namaku dan doa-doa yang terus menemani ku bersemayam pada tempat yang ku tak ku mengerti. “Inikah surga?” bisik hatiku mulai usik tenang pada hidup yang ingin ku gulir bersama pagi yang indah.  Angin terus enggan menjawab, acuh dan begitu saja berlalu tak menghiraukan kegelisahan yang kian menikam. Seketika mata kembali terpejam, terlalu lelah menanti jawaban yang ku rasa angin tak mampu menemukan jawabannya, atau bahkan angin tak tega menjawabnya, karena nyata yang ku temukan tak sejalan dengan inginku.
Begitu gelap, yaa .. hanya gelap yang ku saksikan, bau-bauan anyir mulai menyeruak mengganggu wewangian bunga yang ku hirup bersama oksigen yang kurasa itu adalah oksigen. Dan ketika mata terjaga dari lelahnya, ku lihat ruang yang begitu asing. Menyaksikan pada cermin yang terpasang pada dinding, and thank’s God i’m still alive. Tapi  darah segar mengucur di sekujur tubuhku, dan hati meragu, still am i alive? Dari arah pintu, masuk sesosok berjubah putih, serba putih, dan berkata, “Berbaringlah! Kau belum cukup kuat!”. “Aaahhhh .. Diakah Tuhan yang selama ini menjadi tempat ku bernaung?”, dalam hati ku bergumam. Ku benar-benar tak mengenalinya, tak sedikitpun ku mengenalinya, semua yang ada begitu asing. Nyata yang ada semakin mengoyakkan ketenangan akan harap ku masih bisa memandang cinta lekat. Lagi-lagi ku terlelap dalam imaji senja.
“nindy..nindy..” sontak ku terkejut dengan panggilan itu, ku cari dari mana arah namaku disebut. Ada sentuhan di tanganku, dan saat ku lihat, that was my mom. “dimana aku?” tanyaku lirih. “di tempat pesakitan berada, nak!” dan ibuku menjawabnya tegas. “dan apakah aku masih hidup?” dku menegaskannya, dan ibuku kembali menjawab dengan senyum kecilnya “kau masih ada nak, di dunia yang semakin keras ini”. “Oh Lord, thank’s” hatiku berbicara mengucap. Dan silih berganti ku melihat orang-orang yang ku kasihi meyakinkanku pada hidup yang masih ku rasa seperti mimpi. Setelah sekian lama ku memejamkan mata dan terbayang kegelisahan yang satu per satu bergilir tuk menyapa. Dan saat ku melihat tubuhku di cermin, sayatan-sayatan itu terlihat jelas setengah mengering, dan alat bantu tuk bertahan hidup masih terpasang menghiasi tubuhku yang kian kaku. Tapi ku bersyukur, setidaknya ada harapan tuk kembali mengukir kisah senja bersama.

Kepada Malam


masih lekat di angan, ketika dalam letih ku meniti hari, ingin tubuh merebah terbayang mimpi, namun nyanyian malam menyeruak bersama senyummu, menggoda mata untuk tetap terjaga, nikmati kelam yang semakin memikat fajar menyingsing. hati enggan beranjak dari tempat semula ku menatap segala keindahan, segala yang memikat sunyi dan menyekap sepi. hati yang merana tak lagi bersimpuh lara, lekukan bibir menari dalam riang, tak tertoreh imaji akan perih yang merajam bagai belati yang haus akan kematian. dalam malam bersenandung lirih tentang cinta, dimana ada kisah yang entah bagaimana kan terukir diantara dua jarak yang sesungguhnya berada dalam satu rasa, namun terpisah takdir. yang mengalun senja dan dinginnya angin menghembus nafas-nafas kehidupan. 
namun, waktu tak menetapkannya sebagai keabadian. kini lagi-lagi sepi menyapa setiap malam kelam menjelang sebelum purnama benar-benar tiba di peraduannya. yang ku saksikan kini hanyalah sepi yang terus dan terus saja mengoyak asa, kala batin menjerit diantara wajah berhias tawa layaknya bunga bermekaran di musim semi. kini harum bunga tak lagi mewangi seperti musim semi tiba menyapa bumi, kisah berlalu seperti angin yang meninggalkan sisa-sisa debu bertaburan di ruang yang mulai usang ini. bersarang laba-laba yang menua pada waktu yang begitu cepat berlari. bersenandung lirih bernadakan rindu yang menggebu dan terus saja tersimpan dalam kotak tua yang terkunci rapat. 
dan nyata harus berawal ketika takdir membangunkan dari mimpi indah semalam, mengakhiri segala kenimatan yang begitu memikat dan lekat pada imaji muda yang bergejolak. terngiang senandung yang terus saja menceritakan kerinduan erat menggenggam jiwa terkoyakkan oleh suratan. berencana untuk sebuah alasan, namun tak sejalan dengan restu 'penguasa segala era'.
Rangkaian nada nada ini masih saja mengalun dalam benak, memahat jelas rindu yang tak kunjung pergi dari peraduannya. Masih ada satu harap tuk kembali, kembali pada malam bertatap harap, mengkikis sepi. Dan kepadamu malam, rindu ini memiliki nama yang tertuju padamu, terlumat pada asa yang terus saja membayang sendu semu wajah imaji, pada jarak yang tak mungkin berada dalam satu, berseberangan tatap mata tertuju, melukis lekukan bibir gairah senja dengan pelangi yang menghiasi mata memandang, dan purnama sebagai lentera dikala kelam datang menikam. 

Kamis, 19 Juli 2012

Catatan Singkat Tentang Malam

malam ini tercatat pada pukul 23:54 ,, tanggal 18 Juli 2012 .. rintik hujan sedikit membasah pada keringnya dedaunan yang tlah lama menanti .. ku duduk seorang diri diatas kasur bermandikan kata-kata yang kan tersusun menjadi kesatuan uangkapan isi hati yang tak mampu ku eja dengan mulut yang terus saja bergumul dengan busa-busa harap menjadi sampah dalam sisa hidup .. nafas alam yang dingin dan memikat suasana jadikan teman di kala tak ada satupun sosok berdamping di sisi dan selama catatan ini terus ku eja dengan ribuan huruf .. hanya saja disini ,, di dalam otak ini ,, tergambar wajah sendu dengan senyum rindu dalam gebu .. terlukis indah dalam ingatan kala malam terbagi dalam jarak memisahkan ,, namun senyum merekah dikala canda begeming ramaikan kelamnya malam yang semakin melarutkan imaji dalam lelap mata terpejam .. 
sejenak ku baca sebuah kutipan yang bertuliskan "do what makes you happy, be with who makes you smile, laugh as much as you breathe, and love as long as you live" and wow !!!!!! that was an amazing quote am I right ?? dan seketika itu juga asaku melukiskan mu dengan sejuta imaji yang membakar dinginnya malam yang semakin larut ini .. aaaaaahhhhhh !! malam akan selalu seperti ini ,, membawa ku jauh kedalam dunia imajinasi dan ciptakan fantasy tanpa tepi .. seperti gadis kecil berlarian di padang rumput hijau bersama peri-peri .. mengapa malam selalu memikat dalam nikmat imaji berontak logika ,, lekat dalam angan ketika malam pertemukan dua jarak dalam satu ruang dan waktu ,, dalam satu alasan tuk bersama ,, yakni takdir .. kebersamaan pun sirna ketika mentari terik bersinar ,, namun kita masih berada dalam belaian mimpi ,, dan sesaat terjaga kita tersadarkan oleh rangkaian nyata yang tertulis dalam agenda rahasia sang Pencipta Hidup sampai pada akhirnya ,, kita tak lagi berjarak dan malam leburkan lelah dalam eksotisme pikat hasrat .. 

Rabu, 18 Juli 2012

Merekah Senja

terkadang waktu tak bersahabat dengan problematika kehidupan .. bergulir seenak hati ,, berlari bagai mengejar arah mata angin ,, berenang seturut arus sungai .. tak lelah dan tak lekang ,, keberaadaannya bergulir sejalan dengan jarum jam berdetak pada setiap hentakannya .. ada yang datang ,, ada juga yang pergi .. tercipta kenangan yang tak henti tuk dinikmati .. ada harapan namun terkadang tak sejalan dengan logika .. entah bagaimana kan bergulir namun dia merahasiakan segala yang kan terjadi .. hhahahahhaa .. terus bertanya diantara ketidakpastian hidup dan mimpi sebagai harta karun dalam nyata yang ada .. tersembunyi dalam kotak rahasia yang entah dimana tersimpan ..
begitu cepat dan terasa singkat ..terkadang rasa ingin berhenti dan berpasrah diri menyambangi kediaman sang tuan pemilik asa .. menapak dalam ragu ,, menyusuri dalam bimbang ,, mencari dalam tanya ,, lalu pada satu masa dipertemukan dalam senyum merekah senja ,, memeluk cahaya purnama dengan ciuman mesra angin malam membelai kalbu yang tlah lama mengerang dalam erangan batin merana .. nyata mewujud bayang yang slalu saja membayang dalam imaji muda yang terus menepis logika ..

Selasa, 17 Juli 2012

Tepian Lembayung

permenungan dalam teriknya sang surya meliputi janji yang tak kunjung tertepati .. menghindar dari keangkuhan sinar yang merepi mimpi .. melepuh seperti terbakar api keabadian ,, menghempas rindu menjadi abu yang tertiup oleh bayu .. kata-kata yang tertuang merubah imaji yang pernah bersarang pada asa yang merapuh .. pada satu mimpi pernah terukir ikrar ,, namun kini tersisa butiran debu yang menebal di dinding hati .. segala tlah usang ,, kemilau tlah hilang terbekap mati .. meringkuk dalam tahanan jiwa yang terus terusik oleh jeruji besi menyekap damai ..
menggema pertolongan tak kunjung nampak pada nyata ,, hanya ada seribu harap yang terus bergumam .. akankah pada satu waktu dipertemukan dalam pengabdian rindu tak bertuan ini ?? jadikan sebuah akhir dalam kisah yang entah kapan kan temukan penghujung .. merajut benang2 berlain warna tuk ciptakan sebuah keindahan atas tangan dan kuasa cipta diri ,, dengan segala pilihan yang terus dan terus saja menghajar dan mengejar kemegahan mahkota hati ..
di tepian lembayung ada wajah yang berbatas rindu ,, walau tak bernama namun dialah tuan dari segala yang tercipta dalam ingatan .. lidah mulai terasa kelu ,, tak lagi mampu berucap ,, hanya saja tangan ini mengeja setiap rindu yang terus saja menggali lubang tuk mengubur waktu bersama kisahnya .. 

Aku dan Kamu adalah Satu

ya satu masa yang menjadi sebuah mimpi, dimana waktu tak memiliki jengkal yang memisahkan keberadaan. dalam satu ruang dan waktu, membawa sejuta kepingan harap bersama kerlingan cahaya gemerlap. satu janji terucap, yang tak kan lagi mampu teringkari. dua lingkar emas dengan permata menghiasi lentiknya jemari menari diantara sejuk angin berhembus. saling menggenggam, mengisi kekosongan diantara selanya. menatap mentari bersama dengan senyum, ketika tak lagi ada kehampaan yang begitu menyiksa batin yang terus dan terus saja mengerang. segala yang terlihat begitu indah seperti kupu-kupu yang beterbangan diantara bunga-bunga yang bermekaran di musim semi dan kumbang-kumbang yang mencoba merajuk kelopak. yaaahhhh !! semua keindahan itu bertuan ,, dan refleksikan diri pada cermin, merekalah tuan dari semua keindahan itu yang ku sebut dengan KITA. dalam hidup bersama dalam mati kita terpisah. mengabadikan segala cerita dalam kebersamaan yang tak berujung seperti jalanan ini, tak ada ujung hanya saja menunggu giliran untuk beranjak dari pijakan yang tak lagi menyentuh bumi. kini saatnya merancang segala yang ingin terengkuh, memetakan pada konsep-konsep, agar segala mimpi yang pernah singgah menjadi nyata yang indah adanya, tak ingin sesuatu hal yang memiliki kesamaan dengan yang lain hanya saja sesuatu tak biasa. semua ketika AKU dan KAMU adalah SATU.

Senin, 16 Juli 2012

Moonlight 00:02:52

sebuah kisah mengenai suatu hal yang tak mungkin terengkuh. bersenandung di tepian samudra bersama langit bersemburat jungga, dan purnama yang mulai memaksa tuk bersanding bumi. menghabiskan waktu seiiring mentari tenggelam dipesisir barat, membumihanguskan jiwa yang penuh harap. memeluk raga yang hanya akan menjadi ilusi, menjadi cerita yang mengukir keheningan senja. yang kan sirna bersama ribuan kisah lainnya, terbakar oleh mentari yang terus bersinar di hari-hari selanjutnya. menegaskan pada hidup yang selalu berdiam dalam hiruk pikuk suasana gaduh, ciptakan gundah menggulana hingga ujung asa membayang.  yang tak mungkin bersanding, dalam satu. hanyasaja sebagai sebuah hiasan yang selalu mengingatkan akan adanya rasa ingin bergumul pada indahnya malam disaat kelam menjelma. 

Jumat, 06 Juli 2012

Always have something to write on



Hidup ini indah :)

berbicara mengenai hidup tak pernah ada habisnya mengurai setiap masa yang pernah terlewati .. setiap jengkalnya mengandung hikmah yang menjadi pelajaran untuk hari esok .. lubang yang pernah menjadi jebakan ,, menjatuhkan dan mengoyakkan mental ,, tidak seharusnya berada di dalam yang sama untuk yang kesekian kalinya .. bukan sebagai kutukan ataupun penyesatan ,, namun sebagai hikmah dalam setiap perjalanan yang mungkin makin hari makin tajam tikungan yang harus dilalui .. ya itulah hidup ,, dimana manusia dituntut kesabaran dan keikhlasan bila masih mendamba adanya pelangi sehabis hujan .. beberapa tumbang ditengah perjalanan dalam pencarian ,, mengakhiri yang seharusnya belum berakhir dengan cara yang tragis seperti hidup berada pada tangan manusia yang tidak bertanggungjawab dan cepat menyerah pada keadaan .. diatas langit masih ada langit ,, ada mata yang selalu mengintai dimanapun dan kapanpun ,, tak pernah tertidur maupun lengah dalam penjagaan ,, namun manusia terlupa bahkan tidak menyadari akan adanya .. 
hidup juga menyimpan teka teki yang menjadi misteri abadi bagi manusia yang diciptakan dengan segala keterbatasan ,, detik yang kan berdetak merupakan masa depan yang tak sanggup tertebak .. kesempurnaan bukan menjadi milik manusia ,, namun manusia diciptakan untuk melakukan yang terbaik sesuai dengan rancanganNya .. apa yang menurut manusia baik belum tentu baik di mataNya ,, namun apa yang menurut Nya baik ,, sudah dapat dipastikan baik bagi hamba-hambanya .. hanya saja sebagian tidak mempercayai hal itu dan tak meyakini akan keberadaanNya ,, justru mereka meyakini dan percaya dengan makhluk-makhluk yang tak berjejak dan menjadikannya iman pada diri .. inilah hidup yang penuh dengan perbedaan pandangan ,, pendapat ,, dan juga pemikiran .. otak satu tidak mampu memiliki pemikiran yang sama dengan yang lainnya .. 
menjalani apa yang sudah ditabiskan dengan penuh keikhlasan dan keyakinan diri akan membawa pada sebuah pengujung yang indah .. melewati segala terpaan badai menghantam seperti karang yang terhempas dari lautan .. seperti lampu kota yang selalu menerangi petang ,, bila menyala dikala mentari terik bersinar tak akan seindah ketika malam menjelang .. bila segala tlah tepat tuk terjadi maka waktu kan membawa keindahan dan kenikmatan yang tiada tara .. menanti dengan segenap hati ,, tak memaksa apa yang menjadi kehendak ego ,, dan pelangi kan menghiasi sehabis hujan reda .. :)

Life must goes on !!

apa yang ada dipikiranmu saat ini ?? masalah-masalah kehidupan yang pelik bukan ?? semua terasa kompleks saling mengikat dan berkesinambungan .. pemetaan berbagai macam permasalahan yang dirasa lekat dalam angan dan selalu mengusik ketenangan menjadi satu cara ketika bibir enggan berucap .. apalah arti kata yang terucap bila hanya bagai peluh yang mengucur namun tak terusap ?? telinga tidak dapat dipastikan mendengar sesuai dengan kata-kata yang disampaikan ,, kerja otak terkadang tidak selaras dengan kalimat yang memasuki lorong gendang telinga .. selama kaki masih mampu berpijak bumi sekaligus berjejak langkah ,, otot-otot masih meregang ,, otak masih bekerja sebagaimana mestinya ,, dan hati berkarya dengan ketulusan ,, untuk apa bibir bergumam berucap keluh  yang membanjiri asa ,, bila daya masih berkobar seperti unggun ?? menopang diri dengan rangkaian tulang belulang gumaman tak menjamin tuk jadikan kesempatan bernafas tercipta makna .. apalah arti dari detik yang terus berdetak bila hanya terdiam dan menanti ,, hingga pada akhirnya semua terasa sia-sia ,, membawa sesal yang selalu datang pada penghujung ??

Rabu, 04 Juli 2012

Lil bit to too much

i'm here without you ,, standing among the emptiness .. the wind blows throw me away from where i stand .. i'm falling from cloud nine ,, crashing from the high .. you went away ,, it's a hello to goodbye .. my mind always thinking of you while you don't .. i hate my self to let you go ,, i was burn like a paper burnt by the fire ,, and i think you should know .. i miss the moment when we shared ..

Loreen - Sober lyric

Where we go I don't care no. It's right now and we're right here oh. Under the streetlights, standing face to face. I'm loosing sense of time and space. Don't want to move why can't I stay cause the chemistry is of he chain. I'm looked in a box only you and me. Wish I could throw away the key.

Chorus
I know this moment will be over, tomorrow comes when we are sober. Will we feel the same or let it be. Will you be there? The night is almost getting over and I don't want us to turn colder. I want to wake up with you next to me. Will you be there?


On our way, I can't believe that I'm kissing you. You touching me and I can't imagine to be somewhere else. I'm all in with no regrets. Soo here we are but still I can't let go of the thought of loosing you no. I wonder if we going to stay this way. Will you remember what you promised me oh?

Chorus
I know this moment will be over, tomorrow comes when we are sober. Will we feel the same or let it be. Will you be there? The night is almost getting over and I don't want us to turn colder. I want to wake up with you next to me. Will you be there?

Stick.
The night is almost getting over and I don't want us to turn colder. I want to wake up with you next to me. Will you be there?

Chorus
I know this moment will be over; tomorrow comes when we are sober. Will we feel the same or let it be. Will you be there? The night is almost getting over and I don't want us to turn colder. I want to wake up with you next to me. Will you be there?

Rindu untuk Malam

aku masih disini ,, bersarang sepi ,, menantimu yang bersebrangan jarak kembali hadir meramaikan malam sebelum lelap menjemput impian .. bermandikan cahaya purnama aku terus mengeja namamu mengukir segala kerinduan yang meraja di jiwa .. teriring dingin yang menghujam tulang-tulang yang kian rapuh menopang lelahnya raga berkutat pada bumi berpijak .. ssstttttttt .. dengar !! dengarkan gema namamu yang ku serukan dalam kerinduan .. iya !! iya benar itu aku !! yang mengukir kerinduan di palung hatimu .. seperti di ruang hampa ,, rindu ini terus menggema menyebutkan namamu dan tak tentu arah .. dan yaa ,, aku terusik ,, bayangmu lekat memepuk kalbu yang terus termakan sepi .. rasa ingin bertatap urung bertemu harap .. ingatkah kala kita bernyanyi bersama tawa yang kau kata bahwa ,, itu cinta dan ketika kita berbagi airmata tuk mengusir sepi yang merenggut asa ?? akankah kita kan mengulanginya kembali seperti sedia kala ataukah  kan menjadi cerita indah disaat mimpi buruk datang menyapa ?? ohhh ,, jangan katakan kau telah lupa dengan kenikmatan yang terlanjur menjadi satu ikatan dengan rasa ini ..
airmata tlah habis terurai dan tak mampu mengungkapkan betapa rindunya aku akan hadirmu .. ku lukiskan paras sendu yang ku tatap pada lembaran harap bersama melodi yang pernah kita senandungkan beriring pilu  .. yaaaa semakin ku yakin kehadiran kita hanyalah sebatas cerita bersekat .. bukan untuk masa depan ,, hanya intermezo ketika kejenuhan akan sunyi menyeruak dari hati yang rapuh .. berselang waktu yang terus berlalu ,, seketika itu juga bayangmu beranjak pergi tak berjejak .. adakah secuil harap tuk temukan tuan pemilik rindu ini ?? ketika tiba waktunya ,, kan ku serahkan semua yang menjadi milikmu ..

yang Mengeja dan Bergumam



mentari begitu saja masuk ke ruang hampa dimana terbaring jiwa yang lelap ,, yang lelah akan pencarian .. mengendap di celah-celah kelambu .. seketika mata terperangkap dan terjaga .. menyekap kenikmatan menjadi sebuah kepahitan yang wajib dilalui .. segala peristiwa yang ada menjadikan satu ikatan kisah yang tak terceraikan oleh apapun juga .. seperti tawa yang menyeruak ketika waktu bersahabat dengan sepi .. sejenak ,, hanya sejenak ,, namun begitu nikmat .. tak lekang mata bertatap dan tawa membahana untuk satu alasan ,, yaitu sunyi .. seketika itu juga hati mendamba ,, namun tak jua berbalas .. menatap gambaran hati merana terpampang potret wajah yang menjadi rindu dan racun yang mencoba membunuh jiwa secara perlahan .. mentari yang terlalu terik ini tak sebersahabat purnama ,, kenikmatannya penuh luka dan keacuhan tatap .. yaa ,, inilah nyata yang tak bersahabat dengan mimpi indah semalam .. mengkombinasikan luka ,, harap ,, dan kekosongan .. aaahhhh .. nikmatanya tak seberapa ,, berbanding terbalik dengan malam walau berteman sepi .. 

disini ,, masih menatap mentari dengan pandangan kosong ,, berharap hujan turun membasahi kerinduan ,, karena Tuhan ada di dalam hujan .. dibalik kaca jendela tak bertuan ,, jemari terus mengeja kerinduan ,, bibir bergumam menyerukan nama ,, dan mata meratap pilu .. "but i hope most of all that you understand, that even though i will never meet you, laugh with you, cry with you, or kiss you, I LOVE YOU! with all my heart I LOVE YOU" menjadi kutipan layaknya bibir tak lagi mampu berbicara mengungkapkan apa yang berada dan merajam seperti racun .. 

KUPU-KUPU KERTAS

sekarang jarum jam sedang bersandar di angka 2 dini hari ,, dan aku pun baru saja tiba dari perjalananku mengelilingi kota ini ..aku ingin bercerita sedikit mengenai apa yang mengiringi perjalanan aku pulang .. dingin yang begitu merajam hingga terasa nyeri di tulang ,, pancaran sinar purnama dan lampu-lampu kota saling beradu dalam menerangi malam yang semakin kelam ,, riuh rendah yang terdengar semakin sunyi saja ,, namun masih ada kehidupan yang baru saja di mulai .. bagi para pencinta kehidupan malam ,, jam-jam segini adalah saatnya berpesta ,, diatas dance floor meliukkan tubuh bersama alcohol sebagai pelengkap malam yang kian terasa kelam .. terlihat perempuan2 berparas cantik dengan pakaian yang sangat minim ,, beradu saling memamerkan aurat ,, menanti dipinggir jalan yang ramai lalu lalang kendaraan bermesin .. pemandangan yang begitu menggoda iman para lelaki saat melintas di jalan tersebut .. tak jarang lelaki hidung belang menghampiri dan menggodanya ,, dengan rayuan nakal yang saling bersahutan terjalinlah malam yang begitu erotis dan eksotis .. perempuan yang sungguh malang nasibnya ,, melayani para penikmat nafsu seksual hanya demi sesuap nasi .. dibalik senyum yang menggoda tersimpan luka yang menganga dan air mata yang begitu menyakitkan untuk melakukan apa yang harus mereka hadapi .. amatlah disayangkan mempertaruhkan harga diri demi sesuap nasi dengan menjual diri .. bukan suatu kebanggaan ,, namun keterpaksaan yang harus mereka lakukan demi menyambung hidup .. kerasnya hidup memaksa mereka melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan .. hal ini menunjukkan betapa rendahnya moralitas manusia ,, karena pada hakikatnya manusia diciptakan bukan untuk saling merusak namun saling melengkapi dalam keindahan .. bagai kupu-kupu kertas ,, sekalinya diremas penampakannya tak akan seindah sebelumnya .. kecantikannya ternodai oleh kebejatan ,, kebahagiaan yang terampas ,, terhempas bagai debu yang tertiup angin ,, tak lama pun kemolekannya merapuh termakan penyakit .. sungguh ironis hidup ini ,, ketika perempuan ditakdirkan menjadi makhluk terindah yang Tuhan ciptakan ,, namun tak seindah kenyataan yang harus dihadapi .. hidup ini membuktikan bahwa apa yang kita jalani tidak seindah mimpi yang kita saksikan dikala lelap meraja .. demi sebongkah harta kekayaan pun seorang perempuan menjadi simpanan dan melukai hati perempuan lainnya .. picik !! dan sungguh memperihatinkan .. sesama perempuan yang dilahirkan dengan hati yang lembut ,, namun hanya demi harta kekayaan dan kenikmatan ,, seorang perempuan buta hati ,, buta pikiran ,, buta mata ,, tuli ,, dan tidak tau diri .. "oh Tuhan ,, terangilah hati yang gelap dengan pancaran kasihmu ,, buatlah mereka melihat dan merasakan kasihMu yang tiada tara" kalimat itulah yang terucap seketika dalam batinku dengan bibir yang terus bergumam .. semoga mereka tesadarkan dan diarahkan ke jalan yang benar oleh Sang Kreator Sempurna .. aku hanya bisa mengelus dada ,, merasakan luka batin yang tergores dihati seorang perempuan yang menjajakan diri sebagai kupu-kupu malam demi kenikmatan dan bergelimpangan harta kekayaan maupun demi sesuap nasi .. 

Selasa, 03 Juli 2012

Sebuah Potret Ironi Kehidupan

yaaahhhh .. inilah hidup yang penuh dengan pesakitan antar manusia .. semua menjadi gila ,, saling mencoba untuk memusnahkan tanpa ada rasa takut akan dosa .. anj**g !! perang dimana2 ,, kerusuhan kian membumihanguskan .. woy !! kita ini diciptakan untuk saling berbagi kasih dengan perbedaan yang sesungguhnya BUKAN menjadi jurang pemisah ,, namun jembatan pemersatu .. manusia semakin keji ,, tega membunuh sesama seperti hewan kurban .. bahagia duniawi bukan harta yang akan dibawa mati ,, amal ibadah yang nanti menjadi bekal kelak dipenghujung rotasi hidupmu .. kini manusia dibutakan oleh harta kekayaan ,, sampai lupa mengucap syukur atas apa yang telah Tuhan berikan ,, inilah sifat manusia yang tak pernah puas dengan apa yang telah dimiliki ,, selalu mencari lebih dengan cara yang seharusnya tak lazim dilakukan .. ckckckckck .. aku prihatin melihat polah tingkah manusia yang makin mrosot moralitasnya .. inilah yang disebut kiamat secara perlahan ,, bukan dengan gambaran bumi hancur berkeping karena tabrakan asteroit atau benda2 angkasa lainnya .. perang saudara dimana2 ,, pertumpahan darah seperti di panggung hiburan ,, apakah ini damai yang kau inginkan sob ?? persetan dengan kalian yang mengatasnamakan Tuhan untuk melakukan tindakan anarkis merenggut kebebasan bersyarat ,, bahkan nyawa .. apa Tuhan mengajarkan untuk memusnahkan sesamamu di bumi ini ?? ingatlah ,, bahwa suatu saat nanti semua akan musnah !! tunggu dan bersabarlah ,, neraka jahanam kan menunggu kedatanganmu hai para  pendosa dengan kekejian dihatimu .. apa yang kalian semua inginkan ?? Jabatan ,, kekuasaan ,, harta berlimpah ,, atau kehidupan yang penuh kedamaian ?? angin apa yang memmusnahkan nuranimu hai anak manusia ?? bertobatlah sebelum kau tak lagi memiliki waktu ,, tidak ada kata terlambat selama kamu masih diberikan nafas kehidupan .. 
dasyatnya kasus korupsi yang dilakukan para petinggi negara pun ikut serta meramaikan jagat ,, lihat lah !!!! lihatlah !!!!! disini rakyatmu menderita atas kelakuan idiotmu itu !! menghamburkan uang yang notabene milik rakyat dengan membelanjakan rumah ,, mobil mewah ,, dan kehidupan yang berlimpang harta .. tanpa ada rasa peduli dengan nasib rakyat yang kian terpuruk !! semakin kesini kehidupan rakyat Indonesia semakin memprihatinkan ,, karena kurangnya kepedulian pemerintah akan kesejahteraan rakyatnya .. mengobral janji hanya untuk mendapat simpati rakyat ,, namun setelah mendapatkan apa yang didapat ,, semua terlupakan begitu saja .. itulah tingkahlaku bajingan2 tengik yang merusak kehidupan pembangunan bangsa !! gimana kita dapat menyaingi negara2 tetangga yang semakin pesat ,, luka dalam bangsa semakin bernanah dan makin membusuk .. yang berkuasa adalah mereka yang memiliki harta lebih membeli kebahagiaan dengan uang dan yang tlah dibutakan oleh jabatan ,, kekuasaan ,, dan gila akan hormat .. sia2 para pejuang kita merebut kemerdekaan dari tangan para penjajah bila ini yang terjadi .. untuk apa kita merdeka ?? bila pembangunan yang terlaksana sebagai kesempatan bagi mereka yang haus akan harta kekayaan merampas hak2 rakyatnya .. 
Semoga Tuhan memberikan kesadaran pada kita semua yang keji dan bermental pengecut !! Amin .. 

SPLENDER - I THINK GOD CAN EXPLAIN


There's a lot of things I understand 
And there's a lot of things that
I don't want to know 
But you're the only face I recognize 
It's so damn sweet of you 
to look me in the eyes

It's alright, I'm O.K. 
I think God can explain 
I believe I'm the same 
I get caried away

It's alright, I'm O.K. 
I think God can explain 
I'm relieved I'm relaxed 
I'll get over it yet

The sent of vasoline 
in the summertime 
The feel of an icecube 
Melting overtime 
The world seems bigger 
Than both of us 
Yet it seems so small 
when I begin to cry

It's alright I'm O.K.
I think God can explain
I believe I'm the same 
I get carried away

It's alright I'm O.K.
I think God can explain
I'm relieved I'm relaxed
I'll get over it yet.
I'm so much better than you guessed
I'm so much bigger than you guessed
I'm so much brighter than you guessed

I'ts alright I'm O.K. 
I think God can explain
I believe I'm the same
I get carried away

It's alright I'm O.K.
I think God can explain
I'm relieved I'm relaxed
I'll get off of your back

I think God can explain
I think God can explain
I think God can explain

Bersekat Takdir

hei kamu !! ya kamu yang ku sebut dengan malam .. adakah kerinduan kala kita tak bertatap ?? menyanyikan lagu-lagu favorit kita dengan candaan yang membuat kita saling tersenyum .. menghabiskan malam bersama hingga fajar menjelang dan matahari terik bersinar .. yaaa ,, tentu saja aku merindukan saat-saat dimana ku mampu seperti seorang yang hilang akal sehat dan semua terjadi tanpa kau ketahui hal itu .. sering ku menyuarakannya namun kau tak menghiraukan ,, kau acuh seperti tak pernah mengenalku sebelumnya. rasa asing kembali menyeruak ketika sapa terkirim ,, dan kau tak membalasnya seperti apa yang ku harapkan ,, seperti yang pernah kau lakukan sebelumnya kepadaku .. yaa ,, mungkin kau ingin melupakan apa yang pernah terjadi ,, dan menganggapnya tak pernah ada .. namun ketahuilah ,, aku akan selalu mengingatnya sebagai saat-saat indah yang pernah kita bagi bersama .. 
kau tahu tentang satu rasa dari mata yang berbicara bukan mulut yang berkata ataupun tangan yang mengeja .. tapi kini semua hanyalah cerita bukan lagi harapan .. entah apa yang akan terjadi ,, namun aku tlah hilang harap ,, memegang erat kerinduan yang entah sampai kapan ku kan mampu menahannya dan ku sampaikan sebelum segalanya terlambat !! akankah rindu ini usang dimakan peristiwa dan tragedi kehidupan yang terjadi tanpa dugaan sebelum ku sempat menemui kembali senyuman dan raut wajah sayu yang menjadi rindu dalam dadaku ??
sempat ku percaya akan adanya keajaiban ,, namun ketika itu kau memberikan harapan ,, tapi kini ,, ku lepas segala harap akan arah kisah ini berlabuh ,, kau jauh dan akan semakin jauh seiring dengan waktu yang memisahkan .. dan sela kita berdiri ,, yaa ditempat kita berpijak saat ini ,, ada takdir yang memisahkan ,, ada jalan yang membelah arah ,, dan pada akhirnya kita tak sempat melabuhkan harap ..

Teruntukmu Malam


Dan malam semakin larut keheningannya pun menyeruak menggantikan kebisingan deru mesin bergemuruh. Sepi, sendiri, sunyi, dingin, kelam, dipenuhi imaji akan jiwa yang tlah lelah tuk berjalan menggapai asa tak bertepi. Jarum jam terus berdetak melingakar pada porosnya, dan tertuju pada waktu yang tak mampu ditebak kebenarannya. Membawa pada senja bersama semburat jingga di langit, dan seketika tergantikan oleh purnama bersama taburan berjuta2 bintang memenuhi galaksi. Dan jagat raya nampak begitu indah dengan mata dan hati ketika mereka menyatu dalam satu waktu yang mengikat.
Kepadamu malam, ini semua hanyalah kisah diantara imaji akan mimpi2 menjemput mentari, kau tak akan pernah menemukanku, begitu pula aku. Kita tak memiliki alasan untuk berjumpa disaat nyata membuka mata kita untuk terjaga. Kita bukan bagian dari nyata lekat dengan harap untuk bertatap. Dalam satu ruang dan waktu kita berada namun disini kita saling berdiri, menantang matahari ditempat bersekat takdir yang tak mungkin tuk dipersatukan. Tak ada janji tuk diingkari, hanyasaja mimpi membuai asa yang tak mampu tuk bersama. Hidup memiliki berjuta cara untuk mempertemukan, namun hanya ada takdir untuk bertatap nyata, dan itu bukan milik kita. Setidaknya kita bernaung beratapkan langit yang sama, dan bersapa batas.
Disini aku yang telah lelah, hanya sanggup menatap semu haru beriring harap. Segala kian tak bertepi, memutar seperti lingkar kabut andromeda. Walau mentari yang kita nikmati adalah satu dan sama, namun keberadaan kita terbatas oleh alasan mengapa. Inilah nyata yang kita punya, diantara mimpi2 yang membuai bualan.