Senin, 06 Agustus 2012

Jika Saatnya ~ Moammar Emka ~

apakah ini saatnya untuk membunuh perasaanku? melepas segala rindu yang mengendap menjadi debu beterbangan, bersatu bersama langit yang membentang. apakah aku mampu? sementara perasaan ini telah menjelma prasasti yang membatu. hidup di segala adaku. dalam diam, jarak, bahkan luka sekalipun.
betapa susah memahami arti diri. betapa sulit menyelami maunya hati. jalan membentang bertabur kasih yang ku gelar, tak juga membuatmu bergeming. segala adaku telah ku buka tanpa tirai sehelaipun.
jika memang akhirnya aku harus membunuh perasaan ini, izinkan aku untuk tetap mengenangmu. tidak juga karena apa, cinta sejati tak bisa dibunuh pun bunuh diri. dia akan tetap mengalir di setiap alunan nada kasih menggema di jagad maya. izinkan aku tetap mencintaimu. walau mungkin, tak pernah nyata juga akhirnya.
ada jera menderu dalam kalap cintaku. merobek janji hati yang memahat batu. kobar rindu yang pernah memanaskan tungku di ujung penantian ini, perlahan meleleh dalam ego yang mulai runtuh. dingin menghanyutkan di ruang hampa. hanya bisa mendesis panjang menyebut namamu, tapi tersia-sia. luruh bersatu dengan tanah. haruskah jera ini menguntit di sendiriku yang semakin mematikan? dalam cengkraman rindu mendendam. sekarat di batas mimpi semu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar