Minggu, 31 Januari 2010

derita dan luka

matahari begitu terik bersinar. membagi kehangatan pada jiwa2 yang membeku. hati terasa dingin tak tersentuh, ketika tak ada lagi harapan yang menyatu. tanpa cerita, tanpa kisah. semua terasa begitu penat, hidup diantara kekosongan. hati tak bertuan dan palung tak berjerami. semua begitu hampa, bersama kesendirian yang kian menggerogoti daging2 sunyi. keindahan tak kan pernah abadi. semerbak bunga melayu ditaman, merah menjadi hitam kecokelatan, kering tak bernyawa. luluh tanpa keindahan, menyisakan cerita lalu, yang menjadi kisah bersaksi. kesemuanya pergi, satu persatu. datang dan pergi silih berganti, seakan semua terjadwal. kedatangan tak selamanya memberi senyuman, kepergian juga tak selamanya membawa luka. keduanya bersatu melengkapi segenap kekosongan dalam relung2 jiwa. ketika airmata turun membasah dan rasa perih begitu lekat, dan semakin dalam luka terasa, semua akan menuai keindahan dalam waktu yang terus bergulir, seiring aliran sungai yang tak pernah berhenti mengalir, dan hingga suatu saat airmata itu membeku dan pendaran cahaya berikan senyum tuk membayar semua derita dan luka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar