Selasa, 29 Mei 2012

SURAT TERAKHIR UNTUK CINTA





Pernahkah kamu tahu, mengenai bintang yang bertaburan dalam setiap malamku? Dan mentari yang selalu tersenyum melintasi ruang lelapku? Aku mengabadikannya dalam anganku, ketika ku merasa sepi dan sunyi, ku kenang yang pernah ku lihat dalam ingatan. Terlintas asaku menuju ruang biru, membaurkan asmara yang merasuk jiwa. Namun ku tak tahu apa yang terjadi kali ini, ku terdiam tak berkata, menahan air mata yang ku rasa perih, ketika biru menjadi begitu kelam, seperti harapan tak lagi terang. Ku tlah lelah tuh berdiri pada satu titik ku berhenti, letihku mengalahkan harapanku menuju. Ku tak lagi berdaya, semesta meluluhlantahkan segala harap, dan kini ku merasa seperti puing-puing besi usang yang tak lagi bersinar seperti awal kau menemukanku. Menahan peluh yang ku rasa begitu menyempurnakan letih, menyesakkan jiwa yang ingin terus menuju, pada satu titik pencaharian ku kan merindu, namun rindu itu hanyalah kenangan tak terusik. Saat ku panjatkan doa ku hanya berharap, ketika surat ini menjumpaimu, kau telah bahagia tanpa aku di pelukmu. Inilah surat terakhir yang mampu ku tulis ketika kau bukan lagi berlian yang menyinari petang palung jiwaku. 

         LOVE
-YOUR BELOVED-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar