Jumat, 23 Juli 2010

PERIH RINDU

kau pergi
saat rindu ini menyesak
terhujam di dada
oleh raut wajahmu
begitu dalam
bahkan terlalu dalam

ciptakan keraguan
dan ketakutan

ku letakkan harap
tuk terbebas dari perih ini
agar ku tak lagi mengenal
bahkan kecap rasa itu kembali

anggur itu begitu pekat
ku cicipi lalu ku terbuai
dan terbangun
tanpa dirimu
tuk yakinkan aku
akan hari esok
kan terus bersinar

tak lagi ku meletakkan harap
tuk terbangun di hari esok
karena bayangmu
tak sanggup ku genggam
terus
dan terus menghantui
dalam setiap nafas yang ku hirup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar