Kemesraan ini lebur dalam ruang lumatkan jarak diantara hati
yang mengadu. Lekat mata berbicara kala bibir hanya mampu bergumam pilu seiring
raga merebah nyaman. Lentik jari belai sayu rona pesona paras dalam harap, berbisik
kalimat penggunjang asa, tak lekang dari masa yang terus bergulir. Erat tangan
melingkar dan mengikat raga yang lelah akan sebuah pengakuan ilahi, bertatap
harap dalam mesra detikan jarum jam lirih bernyanyi. Leburkan janji-janji yang
kan teringkari pada satu kumandang alam berbalut nyata.
Pejamkan sejenak kelopak mata yang lelah berkata dalam
kalimat-kalimat ilusi, berselimut riang tak bertepi. Dan ketika jarak tak lagi
membelah, senyuman itu ciptakan kenikmatannya dalam sentuhan dan gerakan yang
membungkam bibir dalam pikatan hangat kecupan mentari. Tangan-tangan lincah
menari di udara yang semakin kalut akan suasana cipta kisah remaja gejolak
cinta. Erangan mesra bergema dalam ruang penuh sesak dengan peluh yang satu
demi satu tetesnya bertaburan basuh raga yang kian tenggelam dalam kenikmatan.
“I love you” terucap disela-sela gemulai jiwa bergejolak
romantika, menaburkan kemesraan disetiap tetes darah yang menjalar dalam
arteri. Suasana ini memabukkan jiwa terpanah asmara, erat genggam kemesraan
yang tak kan beranjak sebelum tiba untuk berhenti. Eksotis mentari menyapa
melalui celah tirai menutup tak mengusik sedikitpun indah rangkulan ruang yang
semakin membara dalam kehangatan. Bibir kecup mesra kelopak mawar yang terus
bersemi diantara bunga-bunga kian layu termakan kenangan. Waktu yang bergulir
bawakan erotis bergeming. Menggema desahan pecahkan sunyi merekah senja. Tak pantas
waktu mengusik ketenangan sejak awal pintu tertutup rapat dan menapak setiap helai
nafas yang terus berhembus.
Lukiskan kisah muda dalam album kenangan yang kelak kan
terbuka oleh jiwa-jiwa bermabuk tequila diantara rasa yang bergeming dan
membara berpadu romansa harum mawar mewangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar